Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan Indonesia Capai 8,62 Persen di Kuartal III/2025

Jumat, 07 November 2025 | 08:07:53 WIB
Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan Indonesia Capai 8,62 Persen di Kuartal III/2025

JAKARTA - Pada kuartal III/2025, sektor transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan 8,62%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal II/2025 yang sebesar 8,52% dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Kelompok usaha ini menjadi kontributor keenam terbesar terhadap PDB, menyumbang 6,10%. Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 tercatat sebesar 5,04% year on year (YoY).

Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, menekankan bahwa pertumbuhan sektor ini didorong oleh ekspor, industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Menurutnya, kebutuhan logistik akan meningkat seiring ekspor yang terus tumbuh.

“Semakin tinggi Indonesia tumbuh ekspornya, keperluan terhadap logistik pasti semakin tinggi. Sehingga kalau kita ingin meningkatkan daya saing ekspor, bagaimana meningkatkan efisiensi logistik kita,” ujar Amalia dalam malam penghargaan BILA 2025 di Hotel Borobudur.

Kontribusi Ekspor Terhadap Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan

PDB berdasarkan pengeluaran ekspor pada kuartal III/2025 meningkat 9,91%. Hal ini menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan.

Amalia menambahkan bahwa motor penggerak ekonomi nasional tetap berasal dari industri pengolahan. Industri ini tumbuh 5,54% pada kuartal III/2025 dan menyumbang 19,15% terhadap pertumbuhan nasional.

Aktivitas industri yang meningkat secara langsung memicu permintaan angkutan logistik barang. Semakin tinggi kebutuhan logistik, semakin kuat pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan.

Amalia menegaskan bahwa prospek logistik ke depan sangat positif. Hal ini karena sektor-sektor penggerak ekonomi membutuhkan layanan transportasi untuk mengalirkan barang antarwilayah.

“Ketika industri ini bergerak, pastinya membutuhkan logistik untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain,” jelasnya.

Kinerja Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan Secara Nasional

Berdasarkan data BPS, sektor transportasi dan pergudangan menyumbang 6,10% terhadap PDB. Mengacu pada PDB atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp3.444 triliun pada kuartal III/2025, kontribusi sektor ini mencapai Rp210 triliun.

Amalia menekankan bahwa prospek sektor ini luar biasa. Pertumbuhan tinggi didorong oleh kinerja industri pengolahan, ekspor, pertanian, dan perdagangan yang solid.

Hampir semua sub-sektor transportasi dan pergudangan menunjukkan tren positif. Khususnya, angkutan laut mencatat pertumbuhan 10,19%, menjadi penggerak utama sektor ini.

Pertumbuhan Per Wilayah dan Inovasi Transportasi Lokal

Pertumbuhan tertinggi tercatat di Kalimantan Tengah, mencapai 15,74% pada kuartal III/2025. Sementara itu, Sumatra Barat mengalami kontraksi sebesar -0,95%.

Peningkatan di Kalimantan Tengah dipicu oleh kebijakan PT PELNI Cabang Pangkalan Bun yang memberikan diskon tarif kapal penumpang 50%. Selain itu, layanan ojek online terus berkembang di berbagai kabupaten.

Amalia menyatakan harapannya bahwa kinerja sektor transportasi dan pergudangan akan terus meningkat. Hal ini sejalan dengan target penurunan biaya logistik nasional hingga 8% pada 2045 mendatang.

“Prospek sektor ini sangat menjanjikan karena industri pengolahan, ekspor, pertanian, dan perdagangan tumbuh dengan baik,” tambahnya.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun pertumbuhan positif, sektor transportasi dan pergudangan menghadapi tantangan efisiensi logistik. Efisiensi menjadi kunci untuk mendukung daya saing ekspor dan menekan biaya logistik.

Selain itu, adopsi teknologi dan inovasi transportasi akan menjadi faktor penting. Digitalisasi layanan logistik dapat meningkatkan kapasitas, kecepatan, dan kualitas layanan transportasi di seluruh Indonesia.

Aktivitas industri dan ekspor yang meningkat memberi peluang bagi pengembangan infrastruktur logistik modern. Hal ini termasuk pembangunan gudang, pusat distribusi, dan penguatan jaringan transportasi multimoda.

Amalia menegaskan bahwa dukungan kebijakan pemerintah juga penting. Langkah strategis untuk menurunkan biaya logistik akan mendukung pertumbuhan berkelanjutan sektor transportasi dan pergudangan.

Secara keseluruhan, pertumbuhan 8,62% sektor transportasi dan pergudangan pada kuartal III/2025 menunjukkan ketahanan sektor ini. Kontribusi terhadap PDB nasional dan dukungan dari industri pengolahan, ekspor, serta pertanian menjadi faktor utama.

Peningkatan layanan logistik dan inovasi transportasi lokal menjadi pendorong tambahan. Dengan strategi efisiensi dan digitalisasi, sektor transportasi dan pergudangan diprediksi tetap tumbuh kuat hingga masa depan.

Terkini