Sembako

Harga Sembako Jogja Hari Ini Naik dan Turun, Simak Daftarnya

Harga Sembako Jogja Hari Ini Naik dan Turun, Simak Daftarnya
Harga Sembako Jogja Hari Ini Naik dan Turun

JAKARTA - Harga bahan pangan di Kota Jogja, khususnya Sembilan Bahan Pokok (Sembako), mengalami fluktuasi yang cukup signifikan pada Senin, 15 September 2025. Perubahan ini disebabkan oleh sejumlah faktor mulai dari produksi, distribusi, hingga kondisi alam yang memengaruhi ketersediaan bahan pokok di pasaran.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia, empat jenis cabai mengalami kenaikan harga. Kenaikan tertinggi terjadi pada cabai merah keriting yang melonjak 11 persen, dari Rp 41.750 menjadi Rp 45.000 per kilogram. Sementara cabai merah besar naik 4,17 persen menjadi Rp 43.750/kg, cabai rawit hijau naik Rp 2.000 menjadi Rp 36.250/kg, dan cabai rawit merah naik Rp 2.500 menjadi Rp 33.250/kg.

Data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat perubahan yang sedikit berbeda, misalnya rawit merah tercatat turun dari Rp 32.857 menjadi Rp 32.000/kg. Namun, cabai merah keriting tetap mengalami kenaikan signifikan, yakni dari Rp 41.714 menjadi Rp 49.000/kg.

Perubahan Harga Bahan Pokok Lainnya

Selain cabai, sejumlah komoditas pokok lain juga mengalami pergerakan harga. Berikut daftar harga terbaru di Jogja per 15 September 2025:

Versi PIHPS:

Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg

Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg

Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg

Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg

Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg

Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg

Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg

Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg

Daging ayam ras segar: Rp 38.250/kg

Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg

Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg

Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg

Telur ayam ras: Rp 28.500/kg

Versi Bapanas:

Beras premium: Rp 14.500/kg

Beras medium: naik dari Rp 12.828 menjadi Rp 12.859/kg

Kedelai biji kering (impor): Rp 9.000/kg

Bawang merah: turun dari Rp 33.000 menjadi Rp 30.200/kg

Bawang putih bonggol: turun dari Rp 31.571 menjadi Rp 30.200/kg

Cabai merah keriting: naik dari Rp 41.714 menjadi Rp 49.000/kg

Daging sapi murni: Rp 135.000/kg

Daging ayam ras: turun dari Rp 36.333 menjadi Rp 36.200/kg

Telur ayam ras: turun dari Rp 27.750 menjadi Rp 27.429/kg

Minyak goreng kemasan: naik dari Rp 19.091 menjadi Rp 19.100/liter

Tepung terigu kemasan: naik dari Rp 10.875 menjadi Rp 11.000/kg

Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia pukul 13.00 WIB, sehingga harga masih bisa berubah seiring pergerakan pasar.

Penyebab Fluktuasi Harga Sembako

Perubahan harga sembako bukan tanpa alasan. Menurut penelitian ekonomi, ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran menjadi faktor utama. Permintaan masyarakat terhadap bahan pokok meningkat seiring pertumbuhan populasi, sementara ketersediaan komoditas sangat tergantung kondisi alam dan produksi petani.

Misalnya, cabai sangat rentan terhadap kondisi cuaca. Musim hujan bisa menyebabkan gagal panen akibat busuk atau hama, sehingga produksi menurun sementara permintaan tetap tinggi, yang memicu kenaikan harga. Sebaliknya, pada musim kemarau, produksi melimpah dan harga cenderung turun.

Selain faktor produksi, beberapa faktor lain turut memengaruhi harga:

Distribusi: Semakin lama atau rumit proses distribusi, semakin tinggi harga yang harus dibayar konsumen.

Jumlah pedagang: Banyak pedagang menciptakan persaingan sehat sehingga harga lebih stabil. Sedangkan sedikit pedagang, penetapan harga cenderung ekstrem.

Permintaan lokal dan regional: Daerah dengan permintaan tinggi akan cenderung mengalami harga naik lebih cepat.

Nur Azizah Nasution dalam jurnalnya menambahkan, faktor logistik dan infrastruktur juga ikut menentukan harga, karena bahan pokok yang sulit dijangkau membutuhkan biaya transportasi lebih tinggi.

Dampak dan Strategi Menghadapi Perubahan Harga

Fluktuasi harga sembako berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Kenaikan harga cabai atau bawang merah, misalnya, bisa memengaruhi biaya rumah tangga sehari-hari. Oleh karena itu, konsumen disarankan untuk:

Memantau harga melalui platform resmi seperti PIHPS dan Bapanas.

Membeli bahan pokok secara bertahap agar tidak menumpuk saat harga tinggi.

Menggunakan bahan alternatif saat harga komoditas tertentu melonjak, misalnya mengganti cabai merah dengan cabai hijau untuk sementara.

Bagi pedagang, strategi menjaga ketersediaan stok dan meminimalkan rantai distribusi yang panjang dapat membantu menjaga harga tetap wajar.

Harga sembako di Jogja pada Senin, 15 September 2025, menunjukkan pergerakan naik dan turun yang bervariasi. Cabai merah keriting dan cabai merah besar mengalami kenaikan signifikan, sedangkan beberapa komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih, dan telur ayam cenderung turun atau stabil.

Faktor utama yang memengaruhi fluktuasi harga adalah produksi, distribusi, jumlah pedagang, dan kondisi cuaca. Masyarakat perlu memantau harga secara rutin, sementara pedagang harus memastikan pasokan tetap lancar agar harga tidak terlalu ekstrem.

Dengan pemahaman terhadap penyebab fluktuasi ini, konsumen dan pedagang dapat mengambil langkah adaptif untuk menghadapi dinamika harga sembako di Jogja sehari-hari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index