Investasi

Tas Branded Jadi Alternatif Investasi Modern yang Menguntungkan

Tas Branded Jadi Alternatif Investasi Modern yang Menguntungkan
Tas Branded Jadi Alternatif Investasi Modern yang Menguntungkan

JAKARTA - Bagi sebagian orang, tas mewah bukan lagi sekadar pelengkap gaya, melainkan juga instrumen yang mampu menyimpan bahkan meningkatkan nilai aset. Fenomena ini menunjukkan bagaimana barang-barang branded kini tidak hanya dilihat sebagai aksesori mode, tetapi juga sebagai bentuk investasi alternatif yang menarik.

Menurut laporan terbaru dari platform jual-beli barang mewah Rebag, nilai tas desainer dari sejumlah merek ternama seperti Hermes, Chanel, Goyard, dan Louis Vuitton justru meningkat secara keseluruhan. Kondisi ini menjadi momentum pertama kalinya tas mewah dipandang serius sebagai aset investasi yang potensial.

“Tren ini menandakan peluang investasi yang menarik di seluruh merek papan atas dan merek yang lebih terjangkau,” tulis laporan Rebag pada Selasa, 16 September 2025.

Nilai Tas Branded yang Terus Meroket

Tas mewah terbukti mampu menjadi salah satu bentuk lindung nilai terhadap inflasi. Hal ini juga ditegaskan dalam studi terpisah pada 2022 oleh Credit Suisse yang menempatkan tas branded dalam kategori aset konsumsi berharga, di samping perhiasan dan karya seni.

Meski demikian, tidak semua tas dapat dikategorikan sebagai aset investasi. Hanya beberapa merek dengan model klasik yang terbukti mengalami kenaikan nilai dari waktu ke waktu. Hermes Birkin menjadi contoh nyata dengan tingkat retensi nilai mendekati 90% atau lebih tinggi.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Baghunter mencatat, nilai tas Birkin meningkat rata-rata 14,2% per tahun sejak 1980 hingga 2015. Kenaikan konsisten ini bahkan melampaui rata-rata imbal hasil tahunan indeks S&P 500 yang hanya berkisar 10%.

Hari ini, sebuah tas Hermes Birkin bisa dibeli mulai dari US$9.000, tetapi harga jual kembali dapat melonjak hingga US$30.000 atau lebih. Nilainya sangat dipengaruhi faktor ukuran, warna, serta kondisi tas itu sendiri.

Perdebatan: Investasi atau Sekadar Pembelian Cerdas?

Meski data mendukung bahwa tas branded bisa memberikan keuntungan finansial, tidak semua pakar setuju menyebutnya sebagai bentuk investasi sejati. Carolyn McClanahan, perencana keuangan bersertifikat sekaligus pendiri Life Planning Partners di Jacksonville, Florida, menegaskan bahwa istilah investasi untuk tas mewah cenderung menyesatkan.

“Saya merasa jengkel ketika melihat pembelian (tas mewah) diposisikan sebagai investasi, hal ini membuat saya tidak nyaman. Saya sangat mendukung orang-orang membeli barang-barang bagus, tapi saya tidak akan menyebutnya sebagai investasi,” kata McClanahan.

Menurutnya, tas lebih tepat dianggap sebagai pembelian cerdas apabila pembeli memang berniat menyimpannya dalam jangka panjang. Hal ini karena berbeda dengan saham atau properti, tas tidak memiliki mekanisme pasar yang transparan dan tidak selalu likuid untuk dijual kembali kapan saja.

Tas Branded vs Investasi Tradisional

Jika dibandingkan dengan instrumen investasi tradisional seperti saham, obligasi, atau properti, tas branded tentu memiliki risiko dan keterbatasan tersendiri. Saham bisa diperdagangkan setiap hari dengan data harga yang terbuka, sementara properti menawarkan potensi nilai tambah sekaligus manfaat penggunaan.

Namun, tas branded memiliki keunggulan unik: nilainya sering stabil bahkan meningkat di saat ekonomi bergejolak. Bagi sebagian orang, tas mewah justru menjadi simbol safe haven baru, terutama bagi kolektor dan penggemar mode yang memahami seluk-beluk tren pasar.

Selain itu, sifatnya yang berwujud fisik membuat tas memberikan kepuasan emosional sekaligus prestise sosial yang tidak didapatkan dari saham atau obligasi. Inilah yang menjadikan tas branded berbeda dari instrumen finansial biasa.

Strategi Memilih Tas untuk Koleksi Bernilai Tinggi

Bagi yang ingin menjadikan tas branded sebagai aset bernilai, ada beberapa hal yang patut diperhatikan:

Pilih merek ikonik – Hermes, Chanel, Louis Vuitton, dan Goyard terbukti memiliki pasar yang kuat dan konsisten.

Fokus pada model klasik – Seri yang abadi cenderung memiliki daya tahan nilai lebih lama dibanding model musiman.

Perhatikan kondisi tas – Tas dengan kondisi mendekati baru dan minim cacat fisik akan dihargai lebih tinggi saat dijual kembali.

Faktor kelangkaan – Warna atau desain terbatas biasanya memiliki nilai tambah signifikan.

Simpan dengan baik – Penyimpanan yang benar sangat memengaruhi umur tas dan harga jual kembali.

Dengan strategi yang tepat, tas branded bukan hanya memenuhi selera gaya, tetapi juga bisa menjadi aset berharga di masa depan.

Kenaikan nilai tas branded dari merek-merek papan atas seperti Hermes dan Chanel membuktikan bahwa dunia fashion kini bisa bersinggungan langsung dengan dunia investasi. Meski tidak semua pihak sepakat menyebutnya sebagai instrumen investasi sejati, tas mewah jelas memiliki potensi finansial jika dipilih dan dirawat dengan cermat.

Pada akhirnya, tas branded bisa berperan ganda: sebagai simbol prestise sekaligus aset bernilai yang bisa memberi keuntungan di kemudian hari. Namun, penting untuk tetap memandangnya secara realistis — bukan menggantikan investasi tradisional, melainkan melengkapinya sebagai pembelian cerdas yang menyatukan fungsi, gaya, dan potensi cuan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index