Waskita Karya

Waskita Karya Tuntaskan 48 Persen Proyek Kedutaan Besar India

Waskita Karya Tuntaskan 48 Persen Proyek Kedutaan Besar India
Waskita Karya Tuntaskan 48 Persen Proyek Kedutaan Besar India

JAKARTA - Pembangunan Kantor Kedutaan Besar India di Kuningan, Jakarta, terus menunjukkan progres signifikan. Hingga September 2025, realisasi pembangunan yang digarap PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah mencapai 48,15%. Angka tersebut lebih tinggi dari target semula, yakni 45,09%.

Capaian ini memperlihatkan komitmen Waskita Karya dalam mendukung kerja sama internasional melalui infrastruktur representatif. Bukan sekadar proyek fisik, kehadiran kantor diplomasi baru ini diharapkan mampu memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan India di berbagai sektor.

Pembangunan Lebih Cepat dari Target

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menegaskan bahwa pihaknya optimistis pembangunan akan selesai tepat waktu. Dengan luas bangunan mencapai 25 ribu meter persegi, gedung ini ditargetkan rampung awal tahun depan. Nilai kontrak proyek mencapai Rp 334,2 miliar.

“Kini Waskita Karya telah merampungkan salah satu tahapan dalam sebuah konstruksi, yaitu menyelesaikan pekerjaan struktur. Pengecoran pada atap Gedung Residence Kedutaan Besar India sebanyak 18 lantai sudah dilakukan,” jelas Ermy dalam keterangannya, Rabu, 24 September 2025.

Terdapat tiga bagian utama dalam gedung ini, yakni area tempat tinggal (residence), ruang perkantoran utama (main chancery), serta auditorium atau ruang serba guna yang dikenal dengan nama JNICC. Ketiganya dirancang untuk menunjang seluruh kegiatan diplomatik India di Indonesia.

Pusat Diplomasi dan Koordinasi

Lebih dari sekadar kantor, keberadaan gedung baru ini membawa manfaat strategis. Ermy menjelaskan, kantor kedutaan akan menjadi pusat diplomasi, koordinasi kebijakan luar negeri, hingga keamanan regional.

“Bangunan tersebut juga menunjukkan komitmen India dalam mempererat hubungan dengan Indonesia. Diharapkan, kedua negara bisa semakin bersinergi mengembangkan potensi masing-masing demi kebaikan bersama,” ujar Ermy.

Dengan peran tersebut, kantor kedutaan ini juga dipandang sebagai salah satu simbol persahabatan antara kedua negara. Letaknya yang strategis di kawasan Kuningan menjadikan gedung ini sebagai titik temu berbagai aktivitas bilateral maupun multilateral.

Dampak Ekonomi dan Bisnis

Tidak hanya untuk urusan politik luar negeri, kehadiran Kedutaan Besar India juga membuka peluang besar dalam bidang ekonomi dan bisnis. Kantor ini berfungsi sebagai pusat promosi investasi dan akan mendukung kelancaran perdagangan antarnegara.

India diharapkan semakin aktif menghubungkan para pengusaha dengan mitra lokal. Berbagai sektor potensial seperti teknologi, farmasi, energi, dan infrastruktur menjadi fokus kerja sama ke depan. Dengan dukungan gedung baru, koordinasi bisnis akan lebih efektif dan intensif.

Ermy menambahkan, pembangunan ini menjadi bukti kontribusi Waskita Karya dalam mendorong perekonomian nasional. Kehadiran India sebagai mitra strategis membuka ruang untuk kolaborasi di sektor digital, startup, hingga industri kreatif.

Peran di Bidang Budaya dan Pendidikan

Selain faktor ekonomi, kantor kedutaan juga berfungsi memperkuat hubungan budaya dan pendidikan. Gedung baru ini dirancang sebagai wadah kegiatan seni, pameran budaya, hingga program komunitas seperti yoga.

Tidak hanya itu, peluang beasiswa dan pertukaran mahasiswa antara Indonesia dan India juga diproyeksikan semakin luas. Dengan adanya ruang auditorium, kegiatan akademik maupun budaya dapat lebih sering digelar sebagai bagian dari diplomasi masyarakat.

Keterlibatan kedua negara dalam memperkaya hubungan budaya diharapkan mampu memperkuat ikatan persahabatan yang telah terjalin selama ini.

Layanan Perlindungan Warga dan Simbol Persahabatan

Gedung baru Kedutaan Besar India juga akan mempercepat pelayanan administratif. Mulai dari proses pembuatan visa hingga perlindungan warga negara India di Indonesia.

Dengan fasilitas yang lebih lengkap, kedutaan ini berfungsi sebagai hub diplomasi India untuk kawasan Asia Tenggara. Indonesia, sebagai negara kunci di ASEAN, dianggap strategis untuk memperluas jangkauan India di kawasan.

Hal ini menjadikan bangunan baru bukan hanya kantor biasa, melainkan simbol persahabatan yang kokoh antara kedua negara.

Komitmen Waskita Karya di Ranah Internasional

Dalam kesempatan yang sama, Ermy menegaskan komitmen Waskita Karya mendukung hubungan internasional Indonesia melalui pembangunan infrastruktur. Proyek ini menjadi bukti nyata bahwa BUMN konstruksi tersebut tidak hanya aktif di dalam negeri, tetapi juga berkiprah di luar negeri.

“Ke depannya Waskita Karya akan terus mendukung hubungan internasional Indonesia dengan berbagai negara melalui pembangunan infrastruktur. Tidak hanya mengerjakan proyek di dalam negeri, Perseroan pun selalu siap mengerjakan proyek di luar negeri,” kata Ermy.

Sejumlah proyek internasional yang pernah dikerjakan Waskita Karya menjadi bukti kemampuan perusahaan. Mulai dari renovasi mataf Ka'bah di Masjidil Haram, pembangunan King Abdullah Financial District (KAFD), hingga gedung kampus Universitas King Saud di Arab Saudi.

Selain itu, Waskita juga membangun Flyover Bandara Internasional King Abdulaziz, proyek Burj View di Dubai, serta berbagai infrastruktur di Timor Leste, termasuk Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato yang kini masih dalam tahap pengerjaan.

Pembangunan Kantor Kedutaan Besar India di Jakarta yang telah mencapai hampir setengah perjalanan memperlihatkan sinergi antara pembangunan infrastruktur dan penguatan hubungan bilateral. Bagi Waskita Karya, ini adalah kesempatan membuktikan kapasitas sebagai kontraktor andalan di proyek berskala internasional.

Bagi Indonesia dan India, gedung ini adalah simbol eratnya hubungan dua negara. Dari diplomasi, ekonomi, bisnis, hingga budaya, semua manfaat strategis terhimpun dalam satu proyek yang kini tengah dikebut penyelesaiannya.

Jika rampung awal tahun depan, kantor ini bukan hanya menjadi gedung baru di Kuningan, melainkan saksi sejarah baru perjalanan diplomasi Indonesia–India di abad ke-21.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index