Minyak Dunia

Harga Minyak Dunia Menguat Didukung Prospek Permintaan China dan Komoditas Lain

Harga Minyak Dunia Menguat Didukung Prospek Permintaan China dan Komoditas Lain
Harga Minyak Dunia Menguat Didukung Prospek Permintaan China dan Komoditas Lain

JAKARTA - Harga minyak dunia pada Senin, 29 Desember 2025 mengalami kenaikan tipis. Lonjakan ini dipicu oleh prospek peningkatan permintaan dari China serta reli kuat komoditas di akhir tahun.

Harga minyak Brent tercatat naik di atas US$61 per barel, sementara West Texas Intermediate mendekati US$57. Kenaikan ini sejalan dengan penguatan komoditas lain, termasuk perak, yang juga menunjukkan tren positif.

Dukungan Fiskal China Dorong Optimisme Pasar

Sebelumnya, pemerintah China telah berkomitmen memperluas basis pengeluaran fiskalnya pada 2026. Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Keuangan pada Minggu, 28 Desember 2025, sebagai bentuk dukungan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ekspektasi pasar terhadap kebijakan fiskal China mendorong investor melihat potensi peningkatan permintaan energi. Hal ini menjadi salah satu faktor penting di balik kenaikan harga minyak mentah global.

Dampak Negosiasi Perdamaian Ukraina terhadap Minyak

Harga minyak naik meskipun Amerika Serikat meningkatkan upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina. Potensi kesepakatan ini dipandang bisa membuka jalan bagi pengurangan pembatasan aliran minyak Rusia ke pasar global.

Presiden AS, Donald Trump, menyebutkan kemajuan signifikan dalam pembicaraan dengan Ukraina. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menambahkan bahwa “kerangka kerja perdamaian 90% telah disepakati,” yang memicu optimisme pasar energi.

Tren Penurunan Bulanan Masih Terjadi

Meskipun ada kenaikan tipis, harga minyak tetap berada di jalur penurunan bulanan kelima pada Desember 2025. Jika tren ini berlanjut, akan menjadi penurunan terpanjang dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Kekhawatiran pasar sebelumnya dipicu oleh kemungkinan kelebihan pasokan global. Peningkatan produksi dari kartel OPEC+, termasuk Rusia dan beberapa negara di luar kelompok, menjadi faktor utama tekanan tersebut.

Peran Kelebihan Pasokan Global

Peningkatan pasokan minyak dari OPEC+ dan negara-negara lain memberikan tekanan pada harga minyak. Meski ada dukungan permintaan dari China, pasar tetap mewaspadai kemungkinan kelebihan stok yang menahan penguatan harga lebih signifikan.

Situasi ini mencerminkan dinamika pasar energi global yang kompleks, di mana faktor geopolitik dan kebijakan fiskal saling mempengaruhi. Investor terus memantau perkembangan untuk mengambil keputusan yang tepat di tengah fluktuasi harga.

Komoditas Lain Ikut Menguat

Selain minyak, harga perak juga mengalami reli kuat, menembus level di atas US$80 per ons. Tren ini menandakan bahwa pasar komoditas akhir tahun menunjukkan optimisme, meski masih diwarnai ketidakpastian geopolitik.

Kenaikan komoditas lainnya memberikan efek psikologis positif bagi investor minyak. Hal ini turut memperkuat sentimen bullish meski tekanan pasokan masih ada.

Prospek Harga Minyak Tahun 2026

Dengan dukungan fiskal China dan kemungkinan kesepakatan perdamaian di Ukraina, prospek harga minyak pada awal 2026 terlihat lebih stabil. Pasar global mengantisipasi adanya pemulihan permintaan yang bisa menyeimbangkan tekanan kelebihan pasokan.

Investor diharapkan tetap waspada terhadap volatilitas harga minyak, yang bisa dipengaruhi oleh keputusan OPEC+ maupun perkembangan geopolitik. Strategi pengelolaan risiko menjadi penting di tengah ketidakpastian tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index